Halo Sobat ! | Members area : Register | Sign in
About me | SiteMap | Arsip | Terms of Use | Dcma Disclaimer

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Materi IPS Kelas 8 Bab 2 Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan

Berikut Materi IPS Kelas 8 semester 1 bab 2 yang membahas tentang Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan. Materi ini dirangkum dari buku BSE IPS kelas 8 k13 revisi terbaru.

Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan

Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari suatu lapisan ke lapisan lain. Atau seseorang yang berubah kedudukan (status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain seperti menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa berubah kedudukan. 

Bentuk – bentuk Mobilitas Sosial :

  1. Mobilitas Vertikal : perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat. Ada 2 mobilitas vertikal yaitu : sosial climbing (berpindah ke tingkat lebih tinggi) dan sosial sinking (berpindah ke tingkat lebih rendah).
  2. Mobilitas Horizontal : perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama, tidak terjadi perubahan derajat kedudukan seseorang.

Faktor – faktor Pendorong Mobilitas Sosial :

  1. Struktural : Struktur masyarakat Indonesia sangat terbuka. Orang miskin dapat mengalami mobilitas sosial setinggi-tingginya, bahkan menjadi presiden.
  2. Individu : Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  3. Sosial : Saat dilahirkan, tidak ada satu manusia pun dapat memilih status. Apabila tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orangtuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi.
  4. Ekonomi : Keadaan ekonomi yang baik memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial.
  5. Politik : Indonesia  memiliki stabilitas politik yang baik, sehingga para pemimpin dapat menjalankan pembangunan dengan baik.
  6. Kemudahan Akses Pendidikan : Pada zaman penjajahan, pendidikan sulit didapat bangsa Indonesia. Sebagian besar masyarakat tidak bisa membaca.

Faktor – faktor Penghambat Mobilitas Sosial :

  1. Kemiskinan : Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah, yang berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Akibatnya, tingkat  kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan terbatas.
  2. Diskriminasi : Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan bang, suku, ras, agama, golongan. Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakat keturunan Eropa dan masyarakat Indonesia.

Saluran – saluran Mobilitas Sosial :

  1. Pendidikan : merupakan saluran bagi mobilitas vertikal yang sering digunakan. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.
  2. Organisasi Politik : anggota partai politik yang profesional dan berdedikasi tinggi akan cepat mendapat status yang tinggi dalam partainya hingga akhirnya menjadi anggota dewan legislatif.
  3. Organisasi Ekonomi : berupa koperasi dan badan usaha. Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
  4. Organisasi Profesi : himpunan orang-orang yang memiliki profesi yang sama sehingga mereka akan lebih kompak dan kuat memperjuangkan  profesinya.

Dampak positif Mobilitas Sosial :

  1. Mendorong seseorang agar lebih maju
  2. Mempercepat tingkat perubahan sosial
  3. Meningkatkan integrasi sosial

Dampak negatif Mobilitas Sosial :

  1. Terjadinya konflik
  2. Gangguan psikologis

Pluralitas masyarakat Indonesia adalah kemajemukan masyarakat Indonesia.   Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan. Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai budaya.  Keragaman budaya berfungsi mempertahankan identitas dan integrasi sosial masyarakatnya.


Perbedaan Agama : di Indonesia terdapat 6 agama resmi yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghuchu. 

Perbedaan Suku Bangsa : Indonesia memiliki >300 kelompok etnik atau suku bangsa. Suku Jawa adalah suku terbesar dengan jumlah sekitar 41% dari total populasi. Berikut contoh suku bangsa dan daerah asal : 

Budaya merupakan salah satu kekhasan manusia yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Budaya memiliki 3 wujud yaitu : gagasan (wujud ideal), aktivitas (tindakan) dan artefak (karya). Unsur kebudayaan yang dianggap sebagai budaya universal yaitu :

  • Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor, dan sebagainya)
  • Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
  • Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)
  • Bahasa (lisan dan tertulis)
  • Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya)
  • Sistem pengetahuan
  • Religi (sistem kepercayaan)

Peran dan Fungsi Keragaman Budaya : sebagai daya tarik bangsa asing, mengembangkan kebudayaan nasional, tertanamnya sikap toleransi, saling melengkapi hasil budaya dan mendorong inovasi kebudayan. 

Konflik dalam Kehidupan Sosial : merupakan proses sosial yang bersifat antagonistik dan terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda. 

Akibat konflik sosial : Meningkatnya solidaritas sesama anggota kelompok;  retaknya hubungan antarindividu atau kelompok; terjadinya perubahan kepribadian para individu; rusaknya harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia; terjadinya akomodasi, dominasi, bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertikaian. 

Cara menangani konflik : menghindar, memaksakan kehendak, menyesuaikan kepada keinginan orang lain, tawar menawar dan kolaborasi. 

Integrasi Sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi : Homogenitas kelompok, Besar kecilnya kelompok, Mobilitas geografis, Efektifitas komunikasi. 

Syarat terjadinya integrasi sosial, yaitu : Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka; Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma; Nilai dan norma itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten. 

Bentuk-bentuk integrasi sosial: Integrasi normatif (terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat); Integrasi fungsional (terbentuk sebagai akibat adanya fungsi tertentu dalam masyarakat); Integrasi koersif (integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan).  

Integrasi koersif biasanya dilakukan bila diyakini banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan, atau pihak yang diajak untuk melakukan integrasi sosial enggan melakukan/ mencerna integrasi. 

Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu:

  1. Asimilasi : bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap kebudayaan.
  2. Akulturasi : proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat asli kebudayaan penerima.

Faktor pendorong integrasi sosial:

  1. Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda,
  2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi,
  3. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain,
  4. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa,
  5. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan,
  6. Adanya perkawinan campur (amalgamasi),
  7. Adanya musuh bersama dari luar.

Interaksi Keruangan dalam Kehidupan di Negara – negara ASEAN

 Association of South East Asian Nations (ASEAN) merupakan organisasi negara – negara di Asia Tenggara; terdiri dari 10 negara : Indonesia, Malaysia, Singapura, Filiphina, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Myanmar dan Laos.  

Letak astronomis ASEAN adalah 28°LU – 11°LS dan 93°BT – 141°BT. Letak geografis ASEAN terletak diantara 2 benua yaitu Asia dan Australia dan 2 samudra yaitu Hindia dan Pasifik. Negara ASEAN memiliki wilayah laut dengan luas sekitar 5.060.100 km2 dan luas daratan ± 4.817.000 km2

ASEAN memiliki bentuk dengan ciri :

  1. Compact : hampir setengah lingkaran, contohnya Kamboja
  2. Fragmented : kepulauan yang terpisah, contohnya Indonesia
  3. Elongated : memanjang, contohnya Vietnam
  4. Protuded : lebih kompleks, seperti tangan memanjang, contohnya Thailand dan Myanmar.

Identitas negara-negara ASEAN :

1. Indonesia

Memiliki beberapa relief yaitu pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, peneplein dan depresi. Sumber daya alamnya yaitu hasil tambang, pertanian dan bahan baku industri. 

2. Brunei Darussalam

Bentang alamnya dataran luas, reliefnya kasar dan berbukit – bukit. Sumber daya alamnya minyak , gas bumi, perikanan dan pertanian. 

3. Filiphina

Bentang alam Filiphina hampir seluruhnya pegunungan dengan pesisir yang landai dan sempit. Sumber daya alamnya yaitu kayu, minyak bumi, nikel, cobalt, emas, perak dan perunggu serta hasil pertanian. 

4. Kamboja

Bentang alamnya pegunungan dan daerah yang subur. Sumber daya alamnya tidak melimpah, hanya 

Bentang alamnya berupa pegunungan dan kawasan hutan tropis yang belum terjamah. Sumber daya alamnya yaitu hasil pertanian, perikanan, peternakan dan pertambangan. 

6. Malaysia

Bentang alamnya yaitu pegunungan, dataran rendah, dataran pantai, sungai – sungai pendek dan berawa – rawa. Sumber daya alamnya berupa hasil pertanian dan perkebunan. 

7. Myanmar

Bentang alamnya pegunungan dan dataran rendah. Sumber daya alamnya hasil perkebunan, pertanian, perikanan dan pertambangan. 

8. Singapura

Bentang alamnya relatif datar, namun ada juga beberapa perbukitan. Sumber daya alamnya tidak melimpah, sehingga Singapura mengembangkan sektor perdagangan dan pariwisata. 

9. Thailand

Topografinya berupa : permukaan tanah yang dilewati aliran sungai di bagian tengah; dataran tinggi di timur laut; hutan dan pegunungan di utara; bukit – bukit di selatan. Sumber daya alamnya yaitu penghasil timah terbesar keempat didunia, minyak bumi, worfram, ekspor padi, dan hasil pertanian lainnya. 

10. Vietnam

Bentang alamnya yaitu pegunungan utara, delta sungai merah, barisan pegunungan annam, garis pesisir pantai dan delta sungai mekong. Sumber saya alamnya berupa hasil pertanian. 

Faktor pendorong terbentuknya kerjasama antar negara ada 2 yaitu :

  1. Kesamaan dan perbedaan sumber daya alam
  2. Kesamaan dan perbedaan wilayah (geografis)

Faktor penghambat kerjasama ada 4 yaitu :

  1. Perbedaan ideologi
  2. Konflik dan peperangan
  3. Kebijakan protektif : kebijakan yang bertujuan melindungi kepentingan dalam negeri dan meningkatkan daya saing
  4. Perbedaan kepentingan tiap negara

Bentuk kerjasama di bidang sosial dan budaya :

  1. Pembangunan sosial menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja dan pembayaran upah yang wajar
  2. Pengembangan sumber daya manusia
  3. Peningkatan kesehatan (makanan dan obat)
  4. Pertukaran budaya, seni dan festival film ASEAN
  5. Penandatangan ATA (ASEAN Tourism agreement)
Bentuk kerjasama di bidang politik dan keamanan :
  1. Traktat bantuan hukum timbal balik di bidang pidana
  2. Konvensi ASEAN tentang pemberantasan terorisme
  3. Penyelesaian sengketa Laut China Selatan
  4. Pertemuan para menteri pertahanan

Bentuk kerjasama di bidang pendidikan :

  1. ASEAN Council of Teachers Convention (ACT), yang dihadiri oleh para guru di negara-negara ASEAN
  2. Penawaran beasiswa pendidikan antar negara
  3. Olimpiade se-Asia Tenggara

Pengaruh perubahan ruang dan Interaksi antarruang terhadap kehidupan :

  1. Ekonomi : membentuk pasar tunggal yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
  2. Sosial : pada tahun 2015, negara-negara ASEAN menerima pengungsi manusia perahu dari Myanmar.
  3. Budaya : diadakannya Festival Budaya ASEAN (FBA), perkemahan budaya serumpun ASEAN dan industri musik
  4. Politik : menyelesaikan sengketa perbatasan wilayah, perlindungan pekerja migran
  5. Pendidikan : meningkatkan mutu pendidik, standarisasi pendidikan, dsb.

Upaya meningkatkan kerjasama antar negara-negara ASEAN memerlukan dorongan kekompakan, konsistensi, keterbukaan, rasa ke-kitaan (we feeling), saling menghormati, ketidaksetiakawanan sosial (a caring and sharing community) dan dinamis dalam kerjasama.

Deklarasi dalam Vientiane Declaration on Enhancing Gender Perspective and ASEAN Woman’s Partnership for Environmental Sustainability merupakan upaya untuk meningkatkan : 

  1. Pengetahuan dan ketrampilan perempuan di bidang lingkungan
  2. Akses, kepemilikan, dan kontrol sumber daya
  3. Pembuatan kebijakan, strategi, dan program mengenai lingkungan berkelanjutan untuk perempuan

Faktor yang mempengaruhi bentuk interaksi antarnegara :

  1. Iklim : wilayah ASEAN dipengaruhi oleh iklim matahari, muson dan fisis
  2. Geologi : kondisi tanah, batuan penyusun bumi dan kondisi tumbukan antarlempeng
  3. Ketersediaan Sumber Daya Alam : hampir semua negara ASEAN memiliki hasil tambang, kecuali Singapura. Namun, perdagangan dan industri di Singapura sangat maju. Perairan laut banyak dieksplor untuk meningkatkan devisa seperti perikanan, mutiara dan rumput laut

Pengaruh Perkembangan ilmu dan teknologi terhadap perubahan ruang :

  1. Teknologi transportasi : perkembangan transportasi menjadi lebih nyaman, cepat dan keamanan tinggi seperti kereta cepat monorel, pesawat dan speed boat
  2. Teknologi komunikasi : semakin cepat berkomunikasi dengan alat komunikasi seperti telepon dan handphone
Akibat berkembangnya teknologi transportasi dan komunikasi dalam aspek :
  1. Sosial : bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan transportasi massal semakin tinggi, maraknya perdagangan manusia, kerjasama luarnegeri semakin mudah
  2. Ekonomi : bertambahnya pendapatan negara dari pajak perbelanjaan, wisata dan penginapan bagi pendatang; nilai barang lokal meningkat seiring permintaan mata uang asing; barang – barang asing mudah dijangkau
  3. Budaya : terjadi akluturasi budaya; perubahan sistem nilai dan norma; kecenderungan gaya hidup hedonis; aliran yang bertentangan dengan budaya mudah masuk
  4. Keamanan : gangguan keamanan negara semakin rentan, narkotika mendapat tempat, kelompok perusuh antarnegara mudah diorganisir

Pengaruh konversi lahan pertanian menjadi industri, pemilik perusahaan mendirikan industri dengan alasan :

  1. Lahannya strategis, sebagian besar lahannya adalah pertanian
  2. Harganya lebih murah daripada lahan bangunan
  3. Aksesnya lebih mudah
  4. Dekat dengan bahan baku
  5. Faktor sosial dan budaya hukum waris

Masalah yang timbul akibat konversi lahan pertanian menjadi industri :

  1. Lahan pertanian berkurang, produktivitas pangan dari pertanian menurun
  2. Berpotensi terkena limbah industri
  3. Konversi lahan itu menular

Dampak negatisf konversi lahan pertanian menjadi pemukiman :

  1. Luas lahan pertanian berkurang
  2. Petani dan buruh tani kehilangan mata pencahariannya
  3. Hilangnya lahan ruang terbuka hijau (RTH)
  4. Berkurangnya lahan resapan air